BATANG - Pelaksanaan vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) di Kabupaten Batang belum memenuhi target kuota ditentukan. Hal tersebut dialami Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (RS QIM).
Pihak pengelola rumah sakit pun berharap ada pemdampingan dari aparat desa maupun Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk membantu memperlancar akses para lansia mendapatkan vaksinasi Covid-19. “Dari yang ditargetkan dari Dinas Kesehatan setiap harinya 150 orang, tapi kenyataannya tiap hari yang datang antara 50-70 orang,” kata Direktur RS QIM, dr. Ratna Ismoyowati, saat ditemui di RS QIM, Kabupaten Batang, Selasa (16/3/2021).
Menurut dokter Ratna, harus ada aparat terkait yang wajib mendorong dan mendampingi selama proses vaksinasi lansia berlangsung. “Bisa dari aparat desa dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengerahkan, karena program dari pemerintah ini harus sukses. Lha kalau yang datang cuma 30%, ya mungkin tidak akan sukses,” jelasnya.
Dia mengatakan, jumlah lansia yang telah divaksin di RS QIM sebanyak 200 orang, sedangkan target yang diharapkan mencapai 650 orang. Pihaknya mengharapkan, adanya vaksinasi yang telah diupayakan semaksimal mungkin oleh pemerintah dapat disukseskan agar terjadi imunitas yang baik bagi masyarakat.
“Lansia itu kelompok rentan yang angka kematian akibat Covid-19 cukup tinggi, terutama yang mengidap penyakit penyerta,” tuturnya.
Dia menegaskan, kaum lansia tidak perlu khawatir, sebab para dokter spesialis telah melakukan penelitian dan memaparkan kriteria yang diperbolehkan mendapat vaksin. Lansia merupakan kelompok rentan, maka perlu mendapat perlindungan ekstra.
Ia mempertanyakan, mengapa lansia kurang memanfaatkan fasilitas yang sudah disiapkan. Vaksin itu sudah dibeli pemerintah dengan biaya yang tidak sedikit.
“Penerima vaksin yang ditargetkan oleh Menteri Kesehatan sampai akhir Desember 2021, mencapai 180 juta penduduk Indonesia, jadi butuh kerja sama yang optimal dari seluruh aparat terkait agar program tersebut berjalan lancar dan sukses,” harapnya.
Salah satu lansia, Aziz mengutarakan, vaksinasi sangat penting dan dibutuhkan bagi kelompok lansia. Hal itu sebagai langkah antisipasi agar tidak mudah terpapar virus korona, selain tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.
“Saya sudah divaksin, yang dirasakan paling sedikit pegal dan selama masa observasi 30 menit tidak merasakan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI),” ungkapnya. Ia mengharapkan agar seluruh lansia di seluruh Kabupaten Batang divaksin, sehingga terhindar dari Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar