Batang.-Warga yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri (Isoman) tingkat desa di Kantor Desa Selokarto, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, masih rendah.
Hal ini katakan Bupati Batang, Wihaji saat melakukan peninjauan di salah satu posko Isoman di Desa Selokarto.
“Hanya dua orang yang menjalani Isoman. Itupun mereka suami istri, tapi status mereka beda. Yang suami positif Covid-19 sudah 10 hari dan istrinya masih dalam pemantauan karena hasil test swab belum keluar tapi tetap kita anjurkan Isoman,” ujarnya usai meninjau warga Isoman di Desa Selokarto, Sabtu malam (24/7/2021).
Wihaji melanjutkan, lokasi Kantor Desa Selokarto sangat baik untuk ruangan yang dipergunakan bagi warga yang Isoman, karena semua fasilitas dipenuhi, seperti makanan, obat, vitamin, serta ditangani oleh puskesmas setempat
“Bahkan ruangan didalamnya sudah ada kamar mandi dan dapur, jadi tidak usah repot keluar area Isoman,” lanjutnya.
Dikatakannya, Pemkab Batang akan menjamin kebutuhan dasar warga terpapar Covid-19 yang menjalani Isoman ditingkat desa.
“Pemkab Batang juga meyediakan fasilitas makan tiga kali sehari, penanganan kesehatan seperti bapak Mahfudi yang sedang menjalani Isoman, awalnya beliau sesak nafas akhirnya kita bantu dengan bantuan oksigen jadi tidak di rumah sakit saja yang kita tangani lebih,” kata Bupati Wihaji.
Tidak hanya itu, warga juga mendapatkan bantuan uang sebesar Rp500 ribu untuk keluarga yang ditinggal di rumah agar kebutuhan sehari-harinya dapat dipenuhi sebagai pengganti waktu yang dilakukan untuk Isoman.
“Pemkab Batang juga akan melakukan tindakan pemberian patok rumah warga yang terkena Covid-19 agar warga yang lain tahu jika rumah warga yang diberi tanda patok sedang menjalani Isoman. Karena banyak warga tidak tahu bahwa orang yang dia jenguk terpapar Covid-19 dan bahkan warga yang terpapar masih saja keluyuran di luar rumah,” terang Wihaji.
Mahfudi (41) warga yang menjalani Isoman tingkat desa mengucapkan terima kasih karena telah dikunjungi langsung oleh Bupati Batang beserta Forkopimda setempat.
“Saya sudah menjalani Isoman 10 hari, awalnya merasa terpapar Covid-19 itu saat makan dan minum tidak dapat masuk ke dalam tubuh, ditambah pernafasan yang sesak. Setelah itu, saya dianjurkan Isoman disini karena langsung ditangani oleh posko jogo tonggo Desa Selokarto,” ungkapnya.
Ditempat Isoman Desa Selokarto ini lanjutnya, sangat bagus penanganannya karena kebutuhan makan dan vitamin benar-benar diperhatikan.
“Selain itu, ruangannya bersih, disediakan kasur, dan toiletnya sudah ada di ruangan,” tambahnya.
Ia berharap kepada warga yang belum terpapar Covid-19 agar disiplin dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Pakai masker sebelum terlanjur kena seperti saya, rasanya itu sangat menyiksa apalagi y
Tidak ada komentar:
Posting Komentar