Batang- Pameran lukisan Batang Arts Festival (BAF) yang berlangsung di Pendopo Kantor Bupati Batang memamerkan lukisan seharga Rp 200 juta.
"Untuk harga lukisan yang paling mahal sampai Rp 200 juta dan paling murah Rp 25 juta, dan yang paling mahal lukisan saya," kata Tri Bakdo yang juga ketua Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Batang, Sabtu (30/11/2019) malam.
Ia juga mengatakan bahwa lukisan seharga Rp 200 juta merupakan gambaran kritik sosial kepada pemerintah, terkait dengan kebudayaan dan seni di Indonesia yang masih kurang perhatian.
"lukisan saya menggambarkan kebudayaan kita yang seharusnya jadi milik negara, tapi kadang dijual belikan seperti tarian reog, wayang dan keris dijual oleh oknum, inilah lukisan kritik sosial," jelas Tri Bakdo Pelukis
Batang Art Festival ke 4 memamerkan sebanyak 50 lukisan karya seniman lukis dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Magelang, Semarang, Kendal, Pati, Pekalongan dan Batang.
Bupti Batang Wihaji yang membuka kegiatan Batang Art festival mengatakan, Karya seni itu harganya mahal, dan biasanya senil lukis dan budayawan dalam berkarya lebih pada bersifat kritikan sosial.
"Budayawan rata - rata realistis dalam menggambarkan karya seninya, mereka mengkritik suasana dengan ekspresi seni dalam bentuk lukisan dan tarian,"
Kami sangat senang dan pengagum karya seni walaupun ada gambaran kritik sosial lanjutnya, tapi dengan pendekatan budaya kritik pedas tidak sampau melukai dan justru menjadi intropeksi bagi yang dikritik.
"Seni dan Budaya di Batang sudah mulai tampak ada kemajuan sesuai dengan brand Batang yakni heaven of Asia banyak tumbuh seni dan budaya di Batang bahkan menjurai di tingkat Nasional," kata Wihaji
Bupati juga berharap kegiatan BAF yang digelar selam tiga hari kedepanya lebih unik, ramai dan bisa dinikmati oleh masyarakat yang dapat menggundang banyak pungunjung wisatawan.
"Gencarkan promosinya karena BAF kita masukan dalam kalender wisata, yang akan menampilakan pameran lukisan, musik dari berbagai akulturasi budaya, musik tardisional, tarian tradisional dan yarian modern," pinta Wihaji.
Kegiatan BAF selama tiga hari, dimulai dari tanggal 30 yang akan berakir 2 Deamber 2019. Festival tersebut diramikan dengan berbagai pertunjukan seperti seni tari kuda lumping, musik etnik teater.
Tmapak hadir komandan Kodim 0736/Batang yang diwakili Danramil 11/Warungasem Kapten Inf Gunawan.(pen-0736)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar