Batang- Ratusan Ormas Islam dan TNI Polri sambut Mulid Nabi Mohammad SAW dengan melaksanakan longmach Kirab Merah Putih, Jumaat (29/11/2019).
99 Bendera Merah Putih yang dibawakan oleh TNI, Polri, Banser dan Pramuka secara serentak menuju Alun - Alun Kota. Kirab mengabil star di Makam Syekh Tholabuddin Desa Masin Kecamatan Warungasem.
Pasukan Pembawa Merah Putih menumpuh jarak sejauh 6,8 km menuju dan finis di Alun - alun Kota Pekalongan.
Sebagai pembina apel pemberangkatan longmach kirab Bupati Batang Wihaji, tampak hadir KH. Habib Lutfi Bin Yahya, Kasdim 0736/Batang Mayor Inf Raji,Wakapolres Batang Kompol Hartono,Ketua MUI Kabupaten Batang KH. Zhainul Iroqi, Ketua PC NU Achmad Tofik.
Kirab merupakan rangkaian kegiatan Kanzus Sholawat pimpinan ulama Karismatik KH. Habib Lutfi Bin Yahya.
Bupati Batang Wihaji dalam apel pemberangkatan mengatakan mengapresiasi Kanzus Sholawat yang telah menginisiasi kegiatan Maulid Nabi Muhammad termasuk yang menggelar Kirab Merah Putih.
"Kita jangan lupa sejarah, banyak pahlawan gugur mendahului mengorbankan jiwa raganya bahkan harta bendanya untuk melawan penjajah," Kata Wihaji.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi generasi penerus bangsa untuk bersama sama mengemban amanah perjuangan para pahlawan. Kewajiban kita dimulai yang sederhana yakni cinta merah putih sehingga akan tumbuh cinta kepada NKRI.
"Mari kita cintai negeri kita seutuhnya, harga mahal saat ini untuk mewujudkan persatuan dan persatuan jangan mudah terkoyak, terpecah belah karena isu dan berita hoax," pinta Wihaji
Ulama Kharismatik Habib Lutfi Bin Yahya mengatakan Kegiatan ini semata - mata untuk menguak kembali sejarah perjuangan para pendahulu kita.
"Generasi muda mampu tidak melestarikan perjuangan, jika para generasi muda mampu menguak sejarah, NKRI akan kokoh," lantang Habib Lutfi Bin Yahya.
Sejarah telah mencatat semangat juang warga Warungasem melawan penjajah Belanda lanjutnya, maka harus diteladani nilai - nilai kejuangannya bagi generasi penerusnya.
"Saya minta kepada Bupati Batang untuk memasukan sejarah perjuangan warga Warungasem kedalam muatan lokal pendidikan dasar," tutup Habib Karismtik dari Pekalongan.(Pen-0736)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar